jafea.net – Tekanan ban yang tepat sering kali dianggap sepele, padahal ini adalah salah satu faktor paling krusial dalam menjaga performa dan umur kendaraan, baik mobil maupun motor. Tekanan yang terlalu rendah bisa menyebabkan ban cepat aus, konsumsi bahan bakar meningkat, dan bahkan meningkatkan risiko kecelakaan karena traksi yang menurun.
Sebaliknya, tekanan yang terlalu tinggi membuat permukaan ban yang bersentuhan dengan aspal menjadi lebih sedikit, sehingga pengereman jadi kurang optimal dan ban lebih mudah pecah saat melewati jalan yang kasar. Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik kendaraan untuk rutin memeriksa tekanan ban minimal seminggu sekali, terutama sebelum melakukan perjalanan jauh.
Sebagai teknisi otomotif bersertifikat, saya selalu menyarankan untuk mengikuti rekomendasi pabrikan yang biasanya tertera di pintu pengemudi atau buku manual kendaraan. Gunakan alat ukur tekanan ban (tire pressure gauge) yang akurat, dan pastikan ban diperiksa saat dalam kondisi dingin untuk hasil paling akurat.
Di era modern, beberapa mobil sudah dilengkapi sistem pemantau tekanan ban (TPMS), tapi tidak semua pengendara motor punya fitur ini. Oleh sebab itu, kesadaran manual tetap penting. Tekanan ban yang ideal bukan hanya menjaga kenyamanan berkendara, tapi juga membantu efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.
Dengan menjaga tekanan ban secara konsisten, kita tidak hanya memperpanjang usia ban, tetapi juga meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan performa kendaraan dalam jangka panjang. Hal kecil ini punya dampak besar—baik untuk dompet, maupun untuk keamanan di jalan.
