jafea.net – Overlanding adalah tren modifikasi kendaraan yang semakin populer di kalangan pecinta alam dan petualang. Berbeda dengan modifikasi untuk kecepatan atau estetika semata, overlanding fokus pada fungsionalitas jangka panjang untuk perjalanan lintas alam, terutama di area terpencil yang minim infrastruktur.
Modifikasi overlanding biasanya dilakukan pada SUV atau pikap 4×4, dengan penambahan berbagai perangkat seperti roof rack, tenda atap, tangki bahan bakar tambahan, lampu sorot LED, serta suspensi yang ditingkatkan untuk menghadapi medan berat. Interior kendaraan juga sering dimodifikasi agar dapat menyimpan perlengkapan survival, kompor portabel, hingga lemari es mini.
Tren ini tumbuh seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya hidup slow travel dan eksplorasi alam terbuka. Overlanding memungkinkan pengemudi untuk menjelajah ke lokasi-lokasi terpencil tanpa harus bergantung pada hotel atau fasilitas umum. Selain itu, komunitas overlanding juga aktif membagikan pengalaman mereka melalui media sosial, menjadikan gaya hidup ini semakin menarik bagi generasi muda.
Dalam konteks keberlanjutan, banyak penggiat overlanding yang mengusung prinsip ramah lingkungan, seperti menggunakan panel surya portabel untuk sumber listrik dan membawa perlengkapan minim limbah. Hal ini menunjukkan bahwa tren ini tidak hanya soal gaya, tapi juga filosofi hidup yang lebih dekat dengan alam.
Di Indonesia, wilayah seperti Kalimantan, Sumba, dan Sulawesi menjadi destinasi favorit para overlander. Tren ini pun mulai dilirik sebagai peluang bisnis baru, dari jasa modifikasi hingga penyewaan kendaraan overland-ready. Overlanding bukan sekadar perjalanan, tapi juga bentuk kebebasan dan koneksi dengan alam yang semakin dicari di era modern.